Cari Blog Ini

Jumat, 06 Maret 2020

Berbagai Penyakit pada Sistem Ekskresi dan Cara Mencegahnya

crapsysli
Berbagai Penyakit pada Sistem Ekskresi dan Cara Mencegahnya
Berbagai Penyakit pada Sistem Ekskresi dan Cara Mencegahnya

Tubuh manusia membuahkan kotoran tersisa metabolisme yang perlu dikeluarkan lewat skema pembuangan (ekskresi) tiap hari. Masalah pada proses ini akan menyebabkan Anda menanggung derita beberapa penyakit pada skema ekskresi. 

Skema ekskresi ialah skema pada badan makhluk hidup yang berperan seperti aliran pembuangan. Ada banyak organ badan yang terjebak dalam skema ini, contohnya kelenjar keringat (kulit), hati, paru-paru, ginjal, serta semua organ pada skema pencernaan. 

Masalah pada organ-organ itu akan menyebabkan timbulnya penyakit pada skema ekskresi. Tetapi, ada banyak panduan yang bisa Anda kerjakan supaya terlepas dari beberapa penyakit itu. 

Kenal penyakit pada skema ekskresi

Semasing organ pada aliran ekskresi mainkan peranannya dalam buang tersisa metabolisme keluar dari badan, terhitung toksin. Ini dikerjakan supaya kesetimbangan formasi cairan di pada tubuh masih terbangun. 

Saat skema ekskresi tidak berjalan seperti harusnya, Anda dapat menderita penyakit pada skema eksresi, misalnya: 
  • Infeksi aliran kemih

Penyakit pada skema ekskresi ini berlangsung saat bakteri masuk ke aliran kemih, yaitu uretra, kandung kemih, atau serta ginjal. Infeksi aliran kemih makin banyak berlangsung pada wanita, walau pria dapat juga merasakannya, dan dapat ditangani dengan antibiotik. 
  • Batu ginjal

Gumpalan kalsium oksalat ini dapat didapati di selama aliran kemih. Pasien batu ginjal akan merasai sakit di ruang punggung atau pinggang, serta lihat bercak darah pada urine. 

Batu ginjal dapat ditangani dengan minum obat atau therapy invasif minimum, contohnya dengan gelombang kejut. Arah perawatan ini umumnya untuk meluruhkan batu ginjal hingga bisa keluar melalui aliran kemih. 
  • Gastroesophageal reflux disease (GERD)

Penyakit pada skema ekskresi ini berkaitan dengan permasalahan asam lambung yang kembali naik ke esofagus (kerongkongan) hingga membuat rasa terbakar di dada. GERD dapat sampai menyebabkan heartburn, napas berbau, erosi gigi, mual, sampai susah menelan serta bernapas. 
  • Wasir

Wasir atau hemoroid ialah seperti daging tumbuh pada anus yang berisi pembuluh darah. Daging ini dapat berasa gatal serta ngilu dan dikarenakan oleh beberapa hal, seperti diare, konstipasi akut, begitu mengejan waktu buang air besar, sampai Anda yang kurang konsumsi serat. 
  • Penyakit paru obstruktif akut (PPOK)

Penyakit pada skema ekskresi ini diikuti dengan ketakmampuan paru-paru untuk buang karbondioksida dengan normal hingga menyebabkan Anda seperti kesusahan bernapas. Satu bentuk PPOK disebutkan bronkitis akut yang diikuti dengan batuk tidak segera pulih. 
  • Kanker paru-paru

Penyakit ini dapat tumbuh dibagian mana saja pada paru-paru hingga mengubah kerja organ pernafasan itu, terhitung dalam buang karbondioksida ke luar badan. Perlakuan kanker paru-paru akan bergantung type, tempat, serta penyebarannya. 
  • Kutu air

Penyakit ini muncul saat keringat yang dikeluarkan lewat proses ekskresi pada kulit berjumpa dengan lingkungan yang lembap, seperti sepatu yang kesempitan. Wilayah yang lembap jadi tempat paling baik jamur untuk bertumbuh biak. Kutu air ialah infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan Anda menanggung derita gatal, kulit bersisik, serta rasa seperti terbakar. 
  • Jerawat

Jerawat sebenarnya bukan disebabkan oleh keringat yang dibuang pada ekskresi, tetapi keringat yang menimbun akan menyebabkan timbulnya bakteri yang membuat jerawat. Di lain sisi, sering mengelap keringat dapat juga membuat kulit iritasi. 

Bagaimanakah cara menahan penyakit pada skema ekskresi?

Sebelum penyakit pada skema ekskresi ada, terdapat beberapa hal yang bisa Anda kerjakan untuk mencegahnya hadir. Berikut langkah-langkah gampang yang disebut: 
  1. Minum cukup air, khususnya air putih, minimal delapan gelas /hari. Sebagian orang dengan keadaan spesial, seperti sakit jantung serta tidak berhasil ginjal, kemungkinan harus konsumsi lebih sedikit air sesuai referensi dokter. 
  2. Batasi mengonsumsi alkohol, cafein, serta soda. 
  3. Berhenti merokok. Jika Anda tidak merokok, jangan mulai mengerjakannya. 
  4. Mengonsumsi makanan atau minuman memiliki serat. Ini dikerjakan untuk menghindarkan konstipasi dan jaga berat tubuh Anda masih baik. 
  5. Memperbanyak gerak aktif. 
  6. Jangan meredam rasa ingin buang air besar atau kecil. Waktu telah di toilet, yakinkan Anda pastikan urine serta feses telah keluar sampai selesai. Upayakan tidak untuk mengejan serta membersihkan pantat dan alat kemaluan Anda sesudahnya. 
  7. Pakai baju atau celana dalam yang tidak ketat serta menyerap keringat hingga meminimalkan perkembangan bakteri. 

Bila Anda mempunyai keluhan sekitar penyakit pada skema ekskresi, yakinkan untuk konsultasi dengan dokter yang kompeten.

About the Author

crapsysli / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Posting Komentar